wartasintang.com: Asisten III bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang, Igor Nugroho, dalam hal ini mewakili Bupati Sintang menghadiri Forum Group Discussion (FGD) Pembinaan Pelaku Usaha Jasa Perdagangan, yang diselenggarakan di Ballroom Hotel My Home Sintang, pada Kamis, (24/3/2022).
Dalam sambutannya Bupati menyampaikan bahwa struktur lapangan usaha sebagian masyarakat Sintang dalam beberapa tahun terakhir mengalami pergeseran.
“Meskipun masih didominasi lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan, namun sektor tersebut terus mengalami penurunan dalam lima tahun terakhir, di tahun 2019, sektor lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, seperti reparasi mobil dan motor telah memberikan sumbangan terbesar yaitu 17,47 persen, pada tahun 2015 kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kabupaten Sintang berdasarkan harga berlaku mencapai Rp. 1.8 triliun, dan meningkat menjadi Rp 2.5 triliun pada tahun 2019," katanya.
Dengan terjadinya pergeseran, sambung Igor, bahwa sektor perdagangan menjadi sektor andalan.
“Ini menunjukkan bahwa sektor lapangan usaha perdagangan besar dan eceran merupakan sektor yang dapat menjadi andalan dalam pengembangan ekonomi wilayah kabupaten sintang di masa-masa yang akan datang," sambungnya.
Masih kata Igor, bahwa selain perkembangan ekonomi di wilayah Kabupaten Sintang, kondisi saat ini pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi.
“Dampak ekonomi yang dialami Kabupaten Sintang pada masa pandemi covid-19 ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang mengalami kontraksi, pandemi covid-19 berdampak negatif terhadap aktivitas ekonomi masyarakat, antara lain di sektor penyediaan akomodasi dan makan minum, perdagangan besar dan eceran, serta industri pengolahan," ujarnya.
Lanjut Igor, menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Sintang menyambut positif kegiatan Focus Group Discussion (FGD) pembinaan pelaku usaha di bidang jasa perdagangan oleh direktorat jendral perdagangan dalam negeri kementerian perdagangan RI di kabupaten sintang pada hari ini.
“Hal ini untuk upaya pemulihan sektor-sektor ekonomi yang terdampak negatif akibat pandemi covid-19 khususnya di bidang jasa perdagangan harus menjadi perhatian dalam pembangunan ekonomi Kabupaten Sintang, sejak tahun 2021 yang lalu, kami telah menetapkan sebagai tahun pemulihan. yaitu pemulihan kesehatan masyarakat sekaligus pemulihan ekonomi daerah yang terdampak oleh pandemi covid-19 sehingga menyebabkan pertumbuhan ekonomi terkontraksi sebesar minus 2,19 persen pada tahun 2020," tambahnya.
Menurutnya, strategi dan arah kebijakan juga diperkuat dengan menetapkan hilirisasi produk sebagai penggerak utama pembangunan daerah.
"Tujuannya adalah untuk meningkatkan kegiatan industri pengolahan berbasis hasil produksi pertanian dan perkebunan, dan berkembangnya kegiatan industri kerajinan/rumahtangga, serta industri kecil dan menengah disertai pengembangan pasar dan kerjasama pola kemitraan," ucap Igor.
Igor dalam sambutannya berpesan kepada para peserta FGD untuk dapat mengikuti rangkaian kegiatan dengan sebaik-baiknya.
“Saya berharap melalui Focus Group Discussion ini para peserta dapat berperan aktif berdiskusi khususnya para pelaku usaha dengan memberikan masukan-masukan dan saling bersinergi dalam mencari solusi terhadap berbagai persoalan yang dihadapi," pesan Igor. (*)