WARTASINTANG.COM: Pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di 291 desa di Kabupaten Sintang, tanggal 7 Juli 2021 besok, bisa menimbulkan rawan konflik akibat kedekatan antar calon kepala desa maupun antar warga.
Demikian disampaikan Wakil Ketua II DPRD Sintang, Heri Jambri, Selasa (6/7/2021) saat dimintakan tanggapannya terkait pelaksanaan pilkades serentak besok di 14 kecamatan dikabupaten Sintang.
Menurut Heri Jambri, kerawanan konflik dalam pelaksanaan pilkades memang cukup tinggi, dan perlu diwaspadai . Hal ini dikarenakan setiap calon memiliki basis massa yang berada di wilayah yang sama.
"Pilkades serentak besok 7 Juli 2021 diikuti sebanyak 291 desa di kabupaten Sintang, dan setiap desa punya kerawanan yang harus diwaspadai. Tentunya Pemkab, terlebih TNI-POLRI jauh hari sudah memetakan kerawanan yang akan timbul," ungkapnya.
Ditambahkan politisi Hanura ini, selain mempunyai basis massa di wilayah yang sama, kerawanan konflik dalam pelaksanaan pilkades juga bisa dipicu masalah ijasah.
"Potensi lainnya juga bisa saja terkait permasalahan ijazah persamaan calon yang memang selama ini sering memicu konflik. Ini semua harus diantisipasi dari bersama dinas dan instansi terkait lain," ucapnya.
Sementara itu, anggota DPRD Sintang dari Fraksi Gerindra, Sanda yang menilai jika potensi terjadinya konflik dalam pelaksanaan pilkades jauh lebih besar dibandingkan dengan Pileg bahkan Pemilu sekalipun. Ia pun meminta pihak-pihak terkait untuk mengantisipasi adanya potensi kerawanan dalam pelaksanaan pilkades serentak tersebut.
"Pilkades memiliki potensi kerawanan konflik lebih besar dibandingkan Pileg bahkan Pemilu. Karena basis masa dalam pilkades berada di wilayah yang sama, sehingga rentan terjadi gesekan," kata Sandan
Sandan menambahkan, selain upaya yang serius dari pemerintah dan aparat keamanan, pihaknya melihat peran masyarakat juga sangat besar dalam upaya pencegahan konflik saat pelaksanaan pilkades serentak ini.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat dengan adanya pemilihan kepala desa (Pilkades) ini supaya dijadikan momentum untuk memilih pemimpin terbaik dan jangan mudah terprovokasi oleh hal-hal yang dapat memecah persatuan dan kesatuan.
"Masyarakat juga supaya bisa lebih dewasa dan tak mudah terprovokasi," pungkasnya.
Besok, Rabu (7/7/2021) sebanyak 188.820 masyarakat pemilih di 291 desa dikabupaten Sintang akan memilih 1.023 calon kepala desa, dengan memberikan suara secara demokratis pada 1.001 TPS yang tersebar di 14 kecamatan. (*)