WARTASINTANG.COM - Komandan Kodim 1205 Sintang Letkol Inf Rachmat Basuki menjadi Inspektur Upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang ke 111 Tahun 2019 di Halaman Markas Kodim 1205 Sintang pada Senin, 20 Mei 2019.
Pelaksanaan upacara tersebut minus pelajar karena seluruh pelajar di semua level pendidikan sedang mengikuti ulangan umum kenaikan kelas. Tampak sebagai undangan upacara Bupati Sintang, Forkopimda, Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, perwira di Polres Sintang, Perwira di Kodim 1205 Sintang, dan kepala OPD. Sedangkan peserta upacara tampak pasukan dari Polres Sintang, Batalyon 642 Kapuas, Kodim 1205 Sintang, Pemadam Kekabaran, Satuan Polisi Pamong Praja, PNS, dan Mahasiswa.
Komandan Kodim 1205 Sintang Letkol Inf Rachmat Basuki saat membacakan amanat Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menekankan bahwa sebagai bangsa yang besar, Indonesia telah mampu terus menghidupi semangat persatuannya selama berabad-abad. “Kuncinya ada pada kekuatan gotong-royong. Karena semangat persatuan dan gotong-royong telah mengakar dan menyebar di seluruh Nusantara. Ini dibuktikan dengan berbagai ungkapan tentang kearifan mengutamakan persatuan yang terdapat di seluruh suku, adat, dan budaya yang ada di Indonesia,” terang Rachmat Basuki.
“Semua daerah menganjurkan kita semua untuk bekerja secara gotong-royong. Kearifan nenek-moyang kita tentang gotong royong yang telah dipupuk selama berabad-abad, sampai saat ini pun akan senantiasa relevan, bahkan semakin mendesak sebagai sebuah tuntutan zaman yang sarat dengan berbagai perubahan. Kita harus jaga agar suasana selalu kondusif penuh harmoni dan persatuan,” terang Rachmat Basuki.
Komandan Kodim 1205 Sintang Letkol Inf Rachmat Basuki menambahkan peringatan Hari Kebangkitan Nasional kali ini juga dilangsungkan dalam suasana bulan Ramadan. Bagi umat Muslim, bulan suci ini menuntun kita untuk mengejar pahala dengan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang dibenci Allah SWT seperti permusuhan dan kebencian, apalagi penyebaran kebohongan dan fitnah. Hingga pada akhirnya, pada ujung bulan Ramadan nanti, kita bisa seperti Mahapatih Gadjah Mada, mengakhiri puasa dengan hati dan lingkungan yang bersih berkat hubungan yang kembali Fitri dengan saudara-saudara di sekitar kita.
“Dengan semua harapan tersebut, kiranya sangat relevan apabila peringatan Hari Kebangkitan Nasional, disematkan tema "bangkit untuk bersatu". Kita bangkit untuk kembali menjalin persatuan dan kesatuan dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia. Saya mengajak agar kita semua sebagai sesama anak bangsa secara sadar memaknai peringatan kali ini dengan memperbarui semangat gotong-royong dan kolaborasi, sebagai warisan kearifan lokal yang akan membawa kita menuju kejayaan di pentas global,” terang Letkol Inf Rachmat Basuki.
Sementara itu, Bupati Sintang dr.H. Jarot Winarno usai pelaksanaan upacara menyampaikan kita diingatkan bahwa sumpah Palapa yang merupakan sumpahnya Patih Gajah Mada untuk menyatukan nusantara. “Melalui pidato Bung Karno, kita juga diingatkan tentang pentingnya gotong royong. Kita diajak untuk bangkit dan bersatu. Perbedaan pilihan dan pendapat biasa, proses pemilu sudah hampir selesai. Persatuan dan kesatuan kita jaga dan perkuat. Perselisihan dan perpecahan karena pemilu kita akhiri, apalagi ini bulan suci Ramadhan,” terang Bupati Sintang.
Pelaksanaan upacara tersebut minus pelajar karena seluruh pelajar di semua level pendidikan sedang mengikuti ulangan umum kenaikan kelas. Tampak sebagai undangan upacara Bupati Sintang, Forkopimda, Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, perwira di Polres Sintang, Perwira di Kodim 1205 Sintang, dan kepala OPD. Sedangkan peserta upacara tampak pasukan dari Polres Sintang, Batalyon 642 Kapuas, Kodim 1205 Sintang, Pemadam Kekabaran, Satuan Polisi Pamong Praja, PNS, dan Mahasiswa.
Komandan Kodim 1205 Sintang Letkol Inf Rachmat Basuki saat membacakan amanat Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menekankan bahwa sebagai bangsa yang besar, Indonesia telah mampu terus menghidupi semangat persatuannya selama berabad-abad. “Kuncinya ada pada kekuatan gotong-royong. Karena semangat persatuan dan gotong-royong telah mengakar dan menyebar di seluruh Nusantara. Ini dibuktikan dengan berbagai ungkapan tentang kearifan mengutamakan persatuan yang terdapat di seluruh suku, adat, dan budaya yang ada di Indonesia,” terang Rachmat Basuki.
“Semua daerah menganjurkan kita semua untuk bekerja secara gotong-royong. Kearifan nenek-moyang kita tentang gotong royong yang telah dipupuk selama berabad-abad, sampai saat ini pun akan senantiasa relevan, bahkan semakin mendesak sebagai sebuah tuntutan zaman yang sarat dengan berbagai perubahan. Kita harus jaga agar suasana selalu kondusif penuh harmoni dan persatuan,” terang Rachmat Basuki.
Komandan Kodim 1205 Sintang Letkol Inf Rachmat Basuki menambahkan peringatan Hari Kebangkitan Nasional kali ini juga dilangsungkan dalam suasana bulan Ramadan. Bagi umat Muslim, bulan suci ini menuntun kita untuk mengejar pahala dengan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang dibenci Allah SWT seperti permusuhan dan kebencian, apalagi penyebaran kebohongan dan fitnah. Hingga pada akhirnya, pada ujung bulan Ramadan nanti, kita bisa seperti Mahapatih Gadjah Mada, mengakhiri puasa dengan hati dan lingkungan yang bersih berkat hubungan yang kembali Fitri dengan saudara-saudara di sekitar kita.
“Dengan semua harapan tersebut, kiranya sangat relevan apabila peringatan Hari Kebangkitan Nasional, disematkan tema "bangkit untuk bersatu". Kita bangkit untuk kembali menjalin persatuan dan kesatuan dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia. Saya mengajak agar kita semua sebagai sesama anak bangsa secara sadar memaknai peringatan kali ini dengan memperbarui semangat gotong-royong dan kolaborasi, sebagai warisan kearifan lokal yang akan membawa kita menuju kejayaan di pentas global,” terang Letkol Inf Rachmat Basuki.
Sementara itu, Bupati Sintang dr.H. Jarot Winarno usai pelaksanaan upacara menyampaikan kita diingatkan bahwa sumpah Palapa yang merupakan sumpahnya Patih Gajah Mada untuk menyatukan nusantara. “Melalui pidato Bung Karno, kita juga diingatkan tentang pentingnya gotong royong. Kita diajak untuk bangkit dan bersatu. Perbedaan pilihan dan pendapat biasa, proses pemilu sudah hampir selesai. Persatuan dan kesatuan kita jaga dan perkuat. Perselisihan dan perpecahan karena pemilu kita akhiri, apalagi ini bulan suci Ramadhan,” terang Bupati Sintang.