WARTASINTANG.COM - Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk mayoritas Muslim.
Tak heran kalau Bulan Ramadan merupakan salah satu bulan yang ramai disambut oleh masyarakat Indonesia.
Masyarakat Indonesia memiliki berbagai tradisi untuk mengisi Bulan Ramadan.
Misalnya salat tarawih bersama, santunan, pembagian takjil atau menu berbuka, hingga buka puasa bersama.
Momen buka puasa bersama adalah sebuah tradisi yang sudah berjalan dan bertahan sejak lama.
Pada umumnya, momen ini dimanfaatkan sebagai sarana silaturahmi atau berkumpul kembali dengan rekan atau sanak saudara yang lama tidak berjumpa karena berbagai macam kesibukan yang dimiliki.
Iftar (Arab: إفطار), bahasa Indonesia: buka puasa, mengacu pada sebuah perjamuan saat Muslim berbuka puasa selama bulan Ramadan. Iftar adalah salah satu ibadah di bulan Ramadan dan sering dilakukan oleh sebuah komunitas, dan orang-orang berkumpul untuk berbuka puasa bersama-sama. Iftar dilakukan tepat setelah waktu Magrib.
Banyak Muslim percaya bahwa memberi makan orang buka puasa sebagai bentuk amal sangat bermanfaat dan yang dipraktikkan oleh Nabi Muhammad.
Tradisi tersebut juga menjadi agenda wajib masyarakat Kabupaten Sintang, seperti yang dilakukan oleh Panitia Bersama Syiar Ramadhan dan Idul Fitri 1440 Hijriah yang merupakan gabungan dari Ormas Islam Kabupaten Sintang menggelar kegiatan Buka Puasa bersama dan silaturahmi Ramadan 1440 Hijriah yang dihadiri langsung oleh Bupati Sintang Jarot Winarno dan juga Ketua Majelis Pengurus Wilayah Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Prof. Dr. H. Thamrin Usman, DEA, serta jajaran Forkopimda, pimpinan OPD yang ada dilingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang, dan ratusan umat Muslim turut hadir dalam kegiatan tersebut, dilaksanakan di Rumah Adat Melayu Tepak Sirih, Jalan Y.C. Oevang Oeray Sintang, pada hari Minggu sore, (19/5/2019).
Pada kegiatan tersebut Bupati Sintang berkesempatan memberikan kata sambutannya. Beliau menyampaikan hikmah berpuasa di bulan suci Ramadan, “Hikmah jasmani ketika kita berpuasa di bulan suci Ramadan ini sudah terasa, segala penyakit mulai berkurang, gula darah, kolesterol, asam urat sudah mulai hilang, itu lah hikmah kita berpuasa di bulan suci Ramadhan secara jasmani,” kata Jarot.
Menurut Jarot bulan suci Ramadan ini seperti sebuah pendakian yang harus dicapai, “Ramadan memang seperti kita mendaki, Alhamdulillah sampai hari ini kita sudah dihari ke-14 bulan suci Ramadan, makin hari makin tidak terasa kita berpuasa, nanti pada akhir bulan kita memasuki sepertiga akhir dari bulan Ramadan, yaitu malam Lailatul qadar di mana malam lebih dari 1000 bulan,” ucapnya.
Memaknai malam Lailatul qadar, Bupati Sintang memberikan pengantar sedikit bahwa hanya diri sendirilah yang dapat mendorong untuk mendapatkan hikmah di malam Lailatul qadar, “Ini bulan yang sangat luar biasa, kita dijanjikan malam lebih dari 1000 bulan, jadi kalau kita tidak di dorong dari kita sendiri, maka tidak akan dapat hikmah dari malam 1000 bulan tersebut, tanda-tandanya akan muncul terakhir bulan suci Ramadan di hari-hari ganjil,” tambahnya.
Pada kesempatan itu juga, Jarot memberikan pesan kepada seluruh yang hadir dalam kegiatan tersebut, “Mari kita bersama-sama mendaki Ramadan ini, agar dapat memberikan manfaat bagi kita semua, memberikan kesejukan, ketentraman dan mudah-mudahan kita dapat menjalankan bulan suci Ramadan kali ini dengan sebaik-baiknya,” pesannya.
Sementara itu, Ketua Majelis Adat Budaya Melayu Kabupaten Sintang H. Ade Kartawidjadja mengatakan bahwa kegiatan buka puasa bersama ini merupakan kegiatan ketiga yang diselenggarakan oleh Panitia Bersama Syiar Ramadhan dan Idul Fitri 1440 Hijriah, “Jadi kegiatan buka puasa bersama dan silaturahmi Ramadan ini merupakan kegiatan ketiga dari tujuh rangkaian kegiatan yang diselenggarakan, yang bertujuan untuk menghidupkan syiar ramadan sebagai bulan saling berbagi kepada sesama umat Islam,” katanya.
Masih kata Ketua MABM Sintang selain saling berbagi sesama, kegiatan buka puasa bersama dan silaturahmi Ramadan ini juga untuk meningkatkan tali persaudaraan, “Kegiatan ini juga untuk memupuk tali silaturahim, membangun kebersamaan, mengembangkan ormas-ormas Islam, merekatkan kembali tali persaudaraan,” tambahnya.
Sebagai tuan rumah penyelenggaraan Buka Puasa bersama dan silaturahmi Ramadan 1440 Hijriah, Ketua MABM memberikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini, “Kami ucapkan rasa syukur karena Rumah Melayu ini menjadi wadah umat Islam untuk saling berdialog, bertemu, saling menghimpun pemikiran dan menyusun agenda bersama sehingga kita dapat menjalin ukhuwah dakwah dan syiar Islam di Kabupaten Sintang,” ucapnya.
Pada kegiatan tersebut juga diisi Tausyiah menjelang berbuka puasa oleh Ketua Majelis Pengurus Wilayah Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Prof. Dr. H. Thamrin Usman, DEA dan dilanjutkan dengan sholat Magrib berjamaah.
Tak heran kalau Bulan Ramadan merupakan salah satu bulan yang ramai disambut oleh masyarakat Indonesia.
Masyarakat Indonesia memiliki berbagai tradisi untuk mengisi Bulan Ramadan.
Misalnya salat tarawih bersama, santunan, pembagian takjil atau menu berbuka, hingga buka puasa bersama.
Momen buka puasa bersama adalah sebuah tradisi yang sudah berjalan dan bertahan sejak lama.
Pada umumnya, momen ini dimanfaatkan sebagai sarana silaturahmi atau berkumpul kembali dengan rekan atau sanak saudara yang lama tidak berjumpa karena berbagai macam kesibukan yang dimiliki.
Iftar (Arab: إفطار), bahasa Indonesia: buka puasa, mengacu pada sebuah perjamuan saat Muslim berbuka puasa selama bulan Ramadan. Iftar adalah salah satu ibadah di bulan Ramadan dan sering dilakukan oleh sebuah komunitas, dan orang-orang berkumpul untuk berbuka puasa bersama-sama. Iftar dilakukan tepat setelah waktu Magrib.
Banyak Muslim percaya bahwa memberi makan orang buka puasa sebagai bentuk amal sangat bermanfaat dan yang dipraktikkan oleh Nabi Muhammad.
Tradisi tersebut juga menjadi agenda wajib masyarakat Kabupaten Sintang, seperti yang dilakukan oleh Panitia Bersama Syiar Ramadhan dan Idul Fitri 1440 Hijriah yang merupakan gabungan dari Ormas Islam Kabupaten Sintang menggelar kegiatan Buka Puasa bersama dan silaturahmi Ramadan 1440 Hijriah yang dihadiri langsung oleh Bupati Sintang Jarot Winarno dan juga Ketua Majelis Pengurus Wilayah Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Prof. Dr. H. Thamrin Usman, DEA, serta jajaran Forkopimda, pimpinan OPD yang ada dilingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang, dan ratusan umat Muslim turut hadir dalam kegiatan tersebut, dilaksanakan di Rumah Adat Melayu Tepak Sirih, Jalan Y.C. Oevang Oeray Sintang, pada hari Minggu sore, (19/5/2019).
Pada kegiatan tersebut Bupati Sintang berkesempatan memberikan kata sambutannya. Beliau menyampaikan hikmah berpuasa di bulan suci Ramadan, “Hikmah jasmani ketika kita berpuasa di bulan suci Ramadan ini sudah terasa, segala penyakit mulai berkurang, gula darah, kolesterol, asam urat sudah mulai hilang, itu lah hikmah kita berpuasa di bulan suci Ramadhan secara jasmani,” kata Jarot.
Menurut Jarot bulan suci Ramadan ini seperti sebuah pendakian yang harus dicapai, “Ramadan memang seperti kita mendaki, Alhamdulillah sampai hari ini kita sudah dihari ke-14 bulan suci Ramadan, makin hari makin tidak terasa kita berpuasa, nanti pada akhir bulan kita memasuki sepertiga akhir dari bulan Ramadan, yaitu malam Lailatul qadar di mana malam lebih dari 1000 bulan,” ucapnya.
Memaknai malam Lailatul qadar, Bupati Sintang memberikan pengantar sedikit bahwa hanya diri sendirilah yang dapat mendorong untuk mendapatkan hikmah di malam Lailatul qadar, “Ini bulan yang sangat luar biasa, kita dijanjikan malam lebih dari 1000 bulan, jadi kalau kita tidak di dorong dari kita sendiri, maka tidak akan dapat hikmah dari malam 1000 bulan tersebut, tanda-tandanya akan muncul terakhir bulan suci Ramadan di hari-hari ganjil,” tambahnya.
Pada kesempatan itu juga, Jarot memberikan pesan kepada seluruh yang hadir dalam kegiatan tersebut, “Mari kita bersama-sama mendaki Ramadan ini, agar dapat memberikan manfaat bagi kita semua, memberikan kesejukan, ketentraman dan mudah-mudahan kita dapat menjalankan bulan suci Ramadan kali ini dengan sebaik-baiknya,” pesannya.
Sementara itu, Ketua Majelis Adat Budaya Melayu Kabupaten Sintang H. Ade Kartawidjadja mengatakan bahwa kegiatan buka puasa bersama ini merupakan kegiatan ketiga yang diselenggarakan oleh Panitia Bersama Syiar Ramadhan dan Idul Fitri 1440 Hijriah, “Jadi kegiatan buka puasa bersama dan silaturahmi Ramadan ini merupakan kegiatan ketiga dari tujuh rangkaian kegiatan yang diselenggarakan, yang bertujuan untuk menghidupkan syiar ramadan sebagai bulan saling berbagi kepada sesama umat Islam,” katanya.
Masih kata Ketua MABM Sintang selain saling berbagi sesama, kegiatan buka puasa bersama dan silaturahmi Ramadan ini juga untuk meningkatkan tali persaudaraan, “Kegiatan ini juga untuk memupuk tali silaturahim, membangun kebersamaan, mengembangkan ormas-ormas Islam, merekatkan kembali tali persaudaraan,” tambahnya.
Sebagai tuan rumah penyelenggaraan Buka Puasa bersama dan silaturahmi Ramadan 1440 Hijriah, Ketua MABM memberikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini, “Kami ucapkan rasa syukur karena Rumah Melayu ini menjadi wadah umat Islam untuk saling berdialog, bertemu, saling menghimpun pemikiran dan menyusun agenda bersama sehingga kita dapat menjalin ukhuwah dakwah dan syiar Islam di Kabupaten Sintang,” ucapnya.
Pada kegiatan tersebut juga diisi Tausyiah menjelang berbuka puasa oleh Ketua Majelis Pengurus Wilayah Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Prof. Dr. H. Thamrin Usman, DEA dan dilanjutkan dengan sholat Magrib berjamaah.